==========================================================
12-3-2001 / 17:36 WIB
12-3-2001 / 17:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tiga orang perwakilan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Bina Graha, Jakarta, Senin (12/3), diterima empat orang menteri. Tiga mahasiwa tersebut masing-masing: Ketua BEM UI Taufik Riyadi, Ketua Keluarga Mahasiswa ITB Sigit Adiprasetya dan Presiden Mahasiswa Trisakti Andera Rosiadi. Mereka diterima oleh Menkopolsoskam Susilo Bambang Yudhoyono, Menkeh dan HAM Baharuddin Lopa, Mendagri dan Otda Soerjadi Soedirdja, dan Mendiknas Yahya Muhaimin.
Usai pertemuan yang belangsung tiga jam, sejak pukul 12.00 WIB itu, kepada wartawan Sigit Adiprasetya mengatakan bahwa para mahasiswa yang ada kali ini membawa aspirasi yang berkembang di masyarakat Para mahasiswa, kata Sigit, menyatakan prihatin dengan ketidakpedulian pemerintah terhadap penderitaan masyarakat. Bentuk ketidakpedulian pemerintah itu, tambah Sigit, dapat dilihat dari adanya keinginan
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pernyataan Sigit itu dibenarkan oleh Taufik Riyadi. Ketua BEM UI ini menambahkan, selain tidak peduli pada nasib rakyat, pemerintahan Abdurrahman Wahid tidak lagi efektif dan telah gagal menjalankan agenda reformasi. Karena itu, kata Sigit, para mahasiwa mengajukan lima tuntutan. Pertama, menuntut Gus Dur untuk bersikap arif dan bijaksana mundur dari jabatannya demi kepentingan bangsa. Kedua, meminta agar segera dilakukan pemulihan ekonomi.
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pernyataan Sigit itu dibenarkan oleh Taufik Riyadi. Ketua BEM UI ini menambahkan, selain tidak peduli pada nasib rakyat, pemerintahan Abdurrahman Wahid tidak lagi efektif dan telah gagal menjalankan agenda reformasi. Karena itu, kata Sigit, para mahasiwa mengajukan lima tuntutan. Pertama, menuntut Gus Dur untuk bersikap arif dan bijaksana mundur dari jabatannya demi kepentingan bangsa. Kedua, meminta agar segera dilakukan pemulihan ekonomi.
Para mahasiswa juga menuntut biaya pendidikan yang terjangkau agar tercipta pemerataan pendidikan, menolak kenaikan BBM dan menuntut pelaksanaan agenda reformasi termasuk pengadilan terhadap tokoh Orde Baru. Selain meminta Gus Dur mundur, para mahasiswa, kata Taufik, juga mendesak agar para menteri di kabinet Abdurrahman Wahid mengundurkan diri. Terhadap pernyataan ini, jelas Taufik, para menteri masih akan mengikuti mekanisme yang berlangsung di DPR. Pemerintah, kata dia lagi, masih akan berupaya menjawab Memorandum I dengan baik. Taufik juga mengaku kecewa karena hanya bisa diterima oleh pembantu presiden. Ia meminta agar diupayakan dapat bertemu dengan Presiden Wahid dan Wapres Megawati Sukarnoputri. Terhadap permintaan ini para menteri tersebut berjanji untuk mengupayakan pertemuan itu. Mengenai penolakan Gus Dur untuk mundur, Taufik mengatakan, itu hak Gus Dur. Namun ia meminta agar Presiden melihat realitas yang ada. Saat ini, kata Taufik, Presiden Wahid telah kehilangan kredibilitasnya termasuk di daerah. "Kita hanya bisa menggugah Gus Dur," jelas Taufik. (Oman Sukmana)